Kam, 14 Nov 2024

PROYEK REKONTRUKSI JALAN WALIKUKUN – KEDUNGGUDEL JADI PERCONTOHAN JALAN DI NGAWI?

TABLOID_PRESSIND, NGAWI I Kondisi jalanan di Ngawi diharapkan oleh bupati Ony Anwar akan memenuhi standard layak dan mantap pada akhir tahun 2024. Artinya tidak ada kondisi jalan di Ngawi dalam kondisi yang tidak laik dilalui. Memang mendekati penghujung tahun 2023 ini beberapa ruas jalan mulai dikebut pekerjaannya dengan anggaran yang sangat besar. Salah satu jalan yang saat ini menyerap anggaran besar tersebut yakni jalan arah Widodaren – Ngrambe, tepatnya di Wlikukun hingga Kedunggudel. Lebih dari Rp 17 milyard digelontorkan untuk rekontruksi jalan tersebut yang dikerjakan oleh PT. Satwiga Mustika Naga, Geneng.

Kontruksi jalan dirancang sedemikian rupa, yakni perpaduan jalan aspal hotmix dengan berem kanan – kiri dengan kualitas beton rigit K200, sehingga diharapkan dengan kontruksi demikian kondisi jalan akan lebih awet dan fungsinya bisa maksimal. Kekuatan kontruksi ini sekitar 10 tahun lebih, ujar Rahmat Fitrianto, Kabid Bina Marga, Dinas PUPR Ngawi.

Sebagian jalan telah selesai dengan mulus, bahkan telah ditandai dengan marka jalan. Barangkali kontruksi jalan seperti ini sangat baik dan cocok untuk medan disebagian besar wilayah Ngawi yang terkenal kelabilannya. Bahkan pekerjaan jalan ini bakal menjadi percontohan pembangunan jalan di Ngawi.

Pengerjaan proyek jalan yang dilaksanakan oleh PT. Satwiga Mustika Naga nampak sangat baik. Akan tetapi dibeberapa ruas, apabila mengikuti pekerjaan dari awal, tanah uruk untuk bereman sebagian dari tanah liat hitam setempat, walau beberapa juga diuruk dengan tanah padas dan LPA (Lapisan Pengerasan Atas).

Tentang hal tersebut beberapa masyarakat yang memperhatikan dari awal pengerjaan berpendapat, bahwa tanah hitam seperti itu mestinya dibuang, bukannya dipakai lagi.
“Tidak semua pakai tanah hitam sih, tetapi saya lihat beberapa tempat tanah hitam masih dimanfaatkan untuk urukan kembali. Apakah dengan uruk seperti itu nantinya tidak akan ambles ?” terang salah satu warga bernama Woto.
“Kalau pengerjaan badan jalan sangat bagus dan mulus, pak, bisa dilihat hasil yang sudah selesai mulai dari rel sepur. Jalan sangat rapi dan nyaman dilewati,” terang salah satu temennya yang enggan disebut namanya.

Dari pengamatan kami, awak media, setelah cek lokasi memang benar yang dikatakan oleh masyarakat. Hanya saja, untuk membuktikannya dibutuhkan penelitian lebih lanjut oleh ahlinya. Hal itu dikarenakan pengerjaan jalan ini tinggal beberapa meter saja. Sementara itu rekanan konsultan pengawas belum bisa dimintai keterangan. Konsultan pengawas dari proyek adalah CV. Reka Cipta.

Barangkali pihak yang terkait bisa menanggapinya karena memang memiliki kapasitas dan kompetensi.
Pengamatan awak media kami juga menemukan ruas jalan yang telah jadi belum disempurnakan. Misalnya sebelah selatan rel kereta api, gundukan tanah uruk bereman belum diratakan, sehingga membuat pemandangan menjadi semrawut dan rawan kecelakaan. Padahal lalu lintas disekitar jalanan tersebut sangat ramai.
Demikian juga papan nama proyek dalam keadaan performa yang tidak bagus dan terkesan asal-asalan. Padahal proyeknya bernilai puluhan milyard rupiah.

“Walaupun hanya sebuah papan informasi proyek, mestinya dibuat dengan baik dan ditempatkan pada lokasi yang layak,” jelas Yanto salah satu aktifis Ngawi.

Menurutnya, walau sekedar papan nama, namun juga menunjukkan citra kontraktor yang bersangkutan. Kalau pembuatan papan nama saja sekenanya, maka pengerjaan proyeknya bisa jadi juga sekenanya.

“Kondisi jalan yang sudah jadi memang nampak mulus, tapi kita kan tidak sepenuhnya tahu 100 % proses pengerjaan jalan mulai dari awal. Ini nantinya akan menjamin kualitas dan keawetan jalan,” terangnya kemudian.

Yang jelas saat ini pekerjaan proyek tersebut memang belum rampung, karena durasi waktu yang ditentukan juga masih terbilang panjang. Semoga proyek bernilai puluhan milyard tersebut nantinya memang benar-benar berkualitas tinggi dan bermanfaat secara maksimal. Serta menjadi salah satu proyek percontohan pembangunan jalan sebagaimana pernyataan bupati Ngawi.

Wartawan: Katimin

image_pdf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

*