Sab, 02 Nov 2024

Pemdes Sambirejo Gelar Pelatihan Pertanian Organik Dengan Kelompok Tani

TABLOID_PRESSIND, NGAWI I Pemerintah Desa (Pemdes) Sambirejo gelar pertemuan dengan kelompok tani (Poktan) dalam rangka “Pelatihan Desa Organik Sambirejo” yang berlangsung di Aula Desa Sambirejo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi.

Menurut Kades Sambirejo Sumarno, ini dalam rangka yang pertama adalah kembali ke Visi-Misi Desa, yang kedua adalah meningkatkan hasil produksi pertanian kemudian setelah itu dan ternyata Visi-Misi Bapak Bupati singkron dengan Visi-Misi Desa Sambirejo.

“Kebetulan tahun 2021 dari Dinas Pertanian menyampaikan bahwa Desa Sambirejo dan Tambakboyo sebagai Pilot Proyek kalau tidak salah pada waktu itu sehingga pada tahun 2021 itu kita baru ada informasi kemudian tahun 2022 ini kita laksanakan,” katanya saat ditemui dikantornya. Minggu (13/02/2022).

Ia mengatakan, dan secara kebetulan juga ada Program dari Bapak Presiden di Perpres 104 2021 itu yang di breakdown di PMK 190 2021 itu mengisyaratkan disana 20 persen untuk ketahanan pangan.

“Sebenarnya ini adalah sebuah kegalauan yang panjang dari para petani dimana mungkin subsidi sudah mulai dikurangi kemudian pupuk yang mahal kalau kemudian ini masyarakat terus mengeluh dan tidak ada solusi itu berarti menjadi keresahan di masyarakat,” ujarnya.

Lanjut Mbah Marno sapaan akrabnya, jawaban kita dengan program bukan dengan menjawab dengan saling menyalahkan, programnya ya itu Program Desa Organik. Kita ingin memberikan penyadaran kepada masyarakat bahwa tanah kita sebenarnya sudah rusak lama sekali terkena kimia, kemudian kita ajak mereka untuk kembali ke alam dengan sistem yang kita bangun setelah Sosialisasi Desa Organik adalah Pelatihan Desa Organik yang kita gelar selama 5 hari, kita mengundang team ahli Pertanian Organik dari Kabupaten Ngawi.

“Setelah dilatih paling tidak mereka bisa membuat pupuk sendiri, bahan semprot sendiri minimal itu, sehingga kita nanti ketika ada problem pupuk yang mahal dan langka mereka bisa menjawab, (aku iso gawe pupuk dewe) perkara pupuk mahal dan langka sudah tidak digagas,” bebernya.

Diketahui, Ini kita ambil dari kelompok tani di Desa Sambirejo ada 11 poktan kita ambil 3 orang per poktan itu sekitar ada 50 orang untuk mengikuti Palatihan Desa Organik ini, harapan kita kedepan dari 3 orang poktan yang kita latih ini nanti gantian mereka yang melatih anggota kelompoknya itu sehingga ilmunya ditularkan disana.

“Bahwa program ini longtime jadi harus jangka panjang tidak kemudian setelah selesai pelatihan kemudian mandek tidak, bahkan nanti mereka setelah itu kemudian bisa membuat pupuk sendiri dan bisa menanam padi dengan sistem organik sendiri rencana per poktan itu nanti ada lahan 10 are itu kalau kemudian dikalikan 11 poktan itu sekitar 1 H lebih lah kira-kira,” paparnya.

Dia menjelaskan, itu yang kita danai dari APBDes kita, selebihnya kalau mereka pengen tambah ya biar mereka mandiri, maka kemudian nanti kita setelah pelatihan ini kita ajak study banding di teman-teman yang sudah berjalan seperti di Ngompro dan Jatirejo mereka biar tahu teman-teman yang sudah berjalan itu seperti apa.

“Kebetulan kita laksanakan lebih awal ini karena nanti pada saat musim tanam yang kedua ini sudah mulai nanam dan kemudian nanti saya meminta kepada team pendamping ini mendampingi sampai panen, bagaimana penanaman secara organik, pemupukan secara organik yang benar paling tidak kalau harganya sama saja dengan yang pupuk kimia itu kita menang dioperasional kita rendah, karena pupuk kita tidak beli pupuk kita bisa buat sendiri,” tegasnya.

Selanjutnya ya nanti harapan kita kedepan terus berkembang dari poktan itu, masyarakat semakin sadar setiap musim bertambah sampai betul-betul memang Sambireje ini menjadi Desa Organik di Kabupaten Ngawi ini.

“Bahkan kita sebenarnya nanti akan kita kolaborasikan dengan Bumdes yang kita sediakan memang khusus untuk masyarakat Sambirejo umumnya silahkan produk-produk panjenengan produk UMKM produk Pertanian silahkan di pajang di Bumdes Sambirejo,” ungkapnya.

Lebih lanjut Mbah Marno sapaan akrabnya, kedepan “Beras Organik Sambirejo” packkagingnya kira-kira seperti itu, kita juga bermitra dengan ponpes dan kedepan kalau sudah punya beras organik akan kita masukkan ke ponpes karena di ponpes Gontor 1, 2 dan 3 itu santriya sekitar 9 ribu, kira-kira kalau kita produksi Beras Organik Sambirejo tidak hanya untuk stok ponpes Gontor saja belum nanti tangan besinya Bapak Bupati yang nanti mungkin ASN diwajibkan memakai beras organik.

“Pokok buat dulu sambil berjalan insha allah market dan sebagainya akan kita bantu dengan teman-teman Bumdes nanti akan kita kolaborasikan dengan Bumdes saya kira itu.” pungkasnya.

Wartawan: Fatkhul Muanam

image_pdf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

*