TABLOID_PRESSIND, NGAWI I Dinas Peternakan dan Perikanan (DPP) Kabupaten Ngawi menggelar “Ngawi Cooking Fish Contest” Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
Selain Contest Cooking Fish, kali ini Belut sawah menjadi bahan utama kreasi masakan ikan untuk generasi unggul sehat da cerdas upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi untuk mengatasi stunting. Acara tersebut berlangsung di Jl. Serong Timur Alun-alun Ngawi.
PLT Dinas Peternakan dan Perikanan (DPP) Ngawi Supardi mengatakan, DPP Kabupaten Ngawi ikut serta memeriahkan acara “Ngawi Cooking Fish Contest” dan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) tahun 2023. Didalam serangkaian acara tersebut antara lain, Cooking Contest, Cooking Education, Demo Masak, Bazar UMKM DLL, kali ini menyasar pada Ibu PKK tingkat Desa di wilayah Kabupaten Ngawi.
“Kegiatan Gemarikan dan contest kreasi masakan ikan tahun ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi ikan diseluruh lapisan masyarakat, untuk generasi yang sehat, cerdas, kuat serta sekaligus menjaga pola pangan seimbang dan bergizi,” ujar Supardi dilokasi. Rabu (31/05/2023).
Ditempat yang sama Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan, Tujuan, niatan kita menyelenggarakan kegiatan ini tak lain bagaimana kabupaten ngawi terus menggali potensi dan mulai dimanfaatkan secara optimal dan maksimal bisa dirasakan oleh warga masyarakat Kabupaten Ngawi.
“Jadi setelah kita melakukan kerja di program kemandirian pertanian ramah lingkungan berkelanjutan ada fenomena yang menarik. Jadi sawah-sawah kita itu kembali banyak sekali bermunculan ada beberapa desa di kecamatan padas yang menyuluh atau mencari belut pada malam hari sangat luar biasa sekali,” ujarnya dilokasi.
Mas Bupati Panggilan sehari-hari menegaskan, Jadi kalau semua sawah kita sudah kembali kepada ekosystem tingkat pengelolaannya itu baik maka insha allah keberkahannya akan semakin hari semakin melimpah juga.
“Yang sebelumnya jarang ada belut karena kita mengekploitasi sawah kita dengan pupuk dan obat-obatan kimia akhirnya belut ini susah berkembang, sekarang mulai kelihatan perubahannya dengan mulai banyaknya belut di lahan sawan” jelasnya.
Bupati Ony menambahkan, Ditempat kita ketika banyak belut kita manfaatkan untuk generasi penerus kita ini sangat luar biasa, jadi kita mulai kenalkan kembali bagaimana cara mengolah belut beraneka ragam.
“Ketika ini terus kita gaungkan sampai ketingkatan desa ini kemudian bisa mengatasi penurunan angka stunting, jadi strategi penurunan angka stunting dan berharap tidak muncul lagi stunting baru.” pungkasnya.
Wartawan: Fatkhul Muanam