TABLOID_PRESSIND, NGAWI I Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi gelar Lomba Nembang Mocopat bagi guru SD dan SMP serta baca Geguritan bagi siswa SMP berlangsung di Pendapa Wedya Graha Pemda Ngawi.
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan, Di era digitalisasi ini kita harus mempertahankan budaya macopat dan geguritan ini bagian dari nguri-uri wujud daripada melestarikan budaya.
“Dengan lomba ini sebagai salah satu wujud implementasi 5 hari belajar di sekolah, sehingga banyak waktu yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekstrakurikuler dan intrakurikuler. Dengan adanya lomba macapat dan geguritan ini akan tumbuh pengayaan dan inovasi bagi bapak, ibu guru terkait pendidikan karakter bagi anak,” Ujarnya di lokasi. Kamis (16/03/2023).
Ditempat yang sama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DPK) Kabupaten Ngawi Sumarsono mengatakan, Ya ini sengaja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan kegiatan salah satunya Lomba nembang macopat dan geguritan bagi guru SD dan SMP dan geguritan bagi siswa SMP.
“Ini seiring dengan program pembelajaran kita melaksanakan 5 hari sekolah, salah satunya dalam rangka peningkatan layanan pendidikan di Kabupaten Ngawi. Dan juga didalamnya tentu kita ingin meningkatkan mutu kwalitas pendidikan khususnya anak didik,” Ujarnya di lokasi.
Sumarsono mengungkapkan, Dimana ini juga dalam rangka Dinas Pendidikan Mengampu misi ke V dari bapak Bupati yaitu peningkatan kondusifitas daerah melalui kebudayaan lokal. Tentunya pengembangan daerah kali ini anak-anak kita sebagai generasi harus salah satunya sebagai pondasi yang melestarikan kebudayaan seperti macopat ataupun geguritan menjadi sebuah karya seni.
“Macopat dan Geguritan ini adalah sebuah karya seni yang mempunyai filosofi yang luar biasa, sebuah kehidupan alam, pesan-pesan kehidupan itu tertuang dalam bentuk tembang-tembang macopat dan geguritan. Diharapkan nguri-uri budaya ini dimulai dari anak-anak dan bapak ibu guru yang mempelopori selain pelaku seni dan pelaku budaya lainnya.” Pungkasnya.
Wartawan: Fatkhul Muanam