PRESSINDO_NGAWI | Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ngawi tengah bersiap menghadapi penilaian global terhadap upaya penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan UKM dan UKP Dinkes Ngawi, Retno Dewi Sulistyorini, saat dihubungi pada Senin, 21/10.
“Persiapan ini dilakukan dalam rangka menyambut kedatangan tim independen global yang akan melakukan Outbreak Response Assessment (OBRA),” ujar Retno.
OBRA sendiri merupakan penilaian terhadap efektivitas respons surveilans dalam mendeteksi dan menghentikan penyebaran virus Polio.
Rencananya, tim independen global akan melaksanakan OBRA pada minggu ke-4 bulan November hingga minggu ke-1 bulan Desember 2024. Untuk itu, Dinkes Ngawi menggelar pertemuan persiapan pada Senin, 21/10 di Gedung Kesenian Pemkab Ngawi.
Pertemuan ini bertujuan untuk membekali seluruh pihak terkait, terutama petugas Puskesmas, dengan pemahaman mengenai OBRA. Materi yang disampaikan meliputi situasi terkini kasus Polio, kinerja surveilans, serta persiapan teknis pelaksanaan OBRA.
“Penguatan peran Surveilans dalam mendeteksi risiko wabah/KLB dan mereduksi risiko nya perlu dilaksanakan berkelanjutan dan terintegrasi,” tambah Retno.
OBRA akan mengkaji secara mendalam efektivitas sistem surveilans yang telah dibangun serta cakupan imunisasi di Kabupaten Ngawi.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus Polio dan meningkatkan kekebalan komunitas.
Dinkes Ngawi berharap melalui OBRA, dapat mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan dalam upaya penanggulangan KLB Polio. Hasil penilaian ini akan menjadi masukan berharga untuk perbaikan program di masa mendatang.
“Kami menyadari bahwa tantangan dalam penanggulangan KLB Polio masih cukup kompleks. Namun, dengan kerja sama semua pihak, kami optimistis dapat mengatasi masalah ini,” pungkas Retno.
Wartawan: Fatkhul Mu'anam Editor: A Febri T.H