Tabloid_PresInd, NGAWI I Sampah plastik di mata masyarakat merupakan limbah yang tidak mempunyai nilai ekonomi.
Hal ini beda dimata Yasminto warga Tirak Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi.
“Botol bekas jenis plastik merupakan bisnis yang tidak ada putusnya”ujar Yasminto mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taiwan. Senin (06/09/2021)
Pria yang biasa di panggil Kak Yas ini menerangkan, kebutuhan plastik bekas sangat luar biasa di Indonesia dan sampai sekarang masih kekurangan.
“Kebutuhan barang bekas dari botol plastik jumlah berapapun diterima oleh pabrik dan harganya bagus,”ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, khusus di Kabupaten Ngawi yang ada masih di wilayah pengepul rosok dan belum banyak bergerak di tahapan selanjutnya.
“Pengusaha pengolah sampah plastik di Kabupaten Ngawi baru beberapa orang yang melakukan bisnis botol plastik bekas sampai tahapan mencacah plastik,”bebernya.
Ia meneruskan Untuk pasar botol plastik kita sudah punya yang belum ada pasarnya lebel yang terdapat di kemasan.
“Selain sulit menjual plastik lebel kemasan dan kami masih kekurangan alat untuk melepas tutup botol dan lebel kemasan dan semoga pemda Ngawi membantu,” Pungkasnya.
Wartawan: Abdul Ghofar