Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ngawi di masa pandemi covid19 ini, produksi sampah mengalami penurunan yang signifikan. Biasanya dalam sehari ada 40 ton sampah yang masuk TPA Selopuro turun menjadi kurang lebih 30 ton sampah. Penurunan tersebut diakibatkan sejumlah tempat umum, seperti sekolah, rumah makan dan tempat wisata dibatasi aktivitasnya.
Kepala Bidang Pengolahan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya, dan Beracun (B3) DLH Ngawi, Dwi Rahayu Puspita , saat diwanwancara oleh awak media mengatakan Penurunan volume sampah tersebut tidak serta merta membuat pekerjaan DLH lebih mudah, tapi tetap menyisakan banyak masalah. Kebiasaan membuang sampah sembarangan memang masih sangat memprihatinkan, utamanya di selokan, saluran maupun di daerah aliran sungai (DAS). Kamis (12/11/2020)
“Yang membuat prihatin adalah permasalahan sampah yang menimbun di sembarang tempat, meski beberapa landasan container sampah di TPS telah disediakan diberbagai titik, baik di lingkungan rawan pembuangan sampah maupun dekat sungai,” Beber Ayu.
Ia Menambahkan, Di tempat-tempat tersebut telah terpasang papan himbauan agar membuang sampah pada tempatnya dan dimasukan dalam container sampah yang ada di TPS.
“Dinas lingkungan hidup terus berupaya untuk mensosialisasikan membuang sampah pada tempatnya melalui papan himbauan dan publikasi di sejumlah tempat umum dan strategis, misalnya di dekat jembatan, di jalan raya dan di tempat pembuangan sampah itu sendiri. Yang mana diharapkan dengan himbauan-himbauan tersebut dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk dapat selalu membuang sampah pada tempatnya”Pungkasnya.(ag)