TABLOID_PRESSIND, NGAWI I Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono terima kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Terkait 3 hal. 1, Penangan ketahanan pangan. 2, Penurunan stunting . 3, Menghilangkan kemiskinan ekstrim. Kunjungan KEMENKO PMK berlangsung di Desa Gempol Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi.
Mas Bupati panggilan sehari-hari mengatakan, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang komandannya langsung Pak Wapres kemudian di daerah atau Kabupaten di Pak Wabup. Kita sudah menyampaikan bahwa untuk kemiskinan ekstrim di Ngawi menyebar di 19 Kecamatan kurang lebih ada 12 ribu 300 kurang lebih ada 4 ribu KK.
“Ini harus kita tangani secara serius, keroyokan bareng, harus kita pastikan itu bisa terfasilitasi seluruh bantuan. Jadi semuanya harus dapat entah itu BPJSnya, kemudian BPNTnya, terus kemudian kalau itu dia punya anak-anak itu PKHnya juga masuk dan sebagainya. Itu masuk harus bisa di intervensi,” ujarnya saat ditemui di lokasi. Jum’at (10/02/2023).
Ia menambahkan, data itu masuk ke Kementerian Sosial. Itu segera nanti dilakukan perubahan untuk mendapatkan bantuan tersebut. Yang itu nanti menjadi asistensi KEMENKO PMK. Jadi data itu sudah kita siapkan, tinggal beberapa saja input data dari beberapa desa. Insyaallah nanti di pertengahan bulan februari sudah clear semua dan bulan maret sudah mulai dapat bantuan.
“Target kita di tahun 2023 selesai yang 12 ribu miskin ekstrim. Selesainya miskin itu bagaimana intervensi kecukupan mengeluarkan uang untuk belanja selaras dengan tingkat kedalaman kemiskinan, kemudian kalau keluarnya belanja itu diintervensi dengan bantuan dan sebagainya itu bisa terukur.” ungkapnya.
Ditempat yang sama KEMENKO PMK Muhadjir Effendy menyampaikan, secara umum di Desa Gempol Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi khususnya penanganan stunting sudah sangat bagus. Tahun 2021 menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) disini 14,6 persen, jadi sudah sangat bagus. Kemudian di Desa Gempol ini kemanfaatan pangan lokal sudah sagat baik.
“Misalnya lele, pembagian lele kepada ibu hamil dan anak-anak dibawah 2 tahun juga sudah berjalan, pembagian telur, karena setiap ibu yang punya anak kecil, ibu hamil di beri bantuan berupa ayam petelur sehingga ayamnya bisa bertelur dan telurnya bisa digunakan untuk asupan sehari-hari untuk menambah gizi khususnya protein hewani yang mana merupakan kebutuhan paling pokok,” Ujarnya.
Muhadjir Efendy menambahkan, kemudian untuk kemiskinan ekstrim di ngawi 12 ribu 300 atau sekitar 4 ribu KK. Saya sudah minta kepada Bapak Bupati untuk segera ditangani secara serempak. Kemiskinan ekstrim ini sudah tidak boleh pilih-pilih lagi, harus seluruh Desa di Kabupaten Ngawi yang berstatus miskin ekstrim harus ditangani dengan sungguh-sungguh.
“Dari sisi pengurangan beban pengeluaran maupun kemasukan dan juga kalau memang ada wilayah ataupun daerah yang masih belum layak dari sisi lingkungan misalnya sanitasi, air bersih, jamban itu juga nanti segera untuk di selesaikan,” Tambahnya.
Lanjut Muhadjir Efendy, kalau memang Dana Alokasi khusus (DAK) tidak cukup nanti bisa diajukan ke Kementrian PUPR melalui KEMENKO PMK. Kemudian untuk Dana Desa (DD) juga mohon digunakan semaksimal mungkin. Saya sudah meminta kepada Pak Kemendes PDTT agar Dana Desa itu difokuskan kepada 3 hal. 1, Penangan ketahanan pangan. 2, Penurunan stunting . 3, Menghilangkan kemiskinan ekstrim. Dan itu sesuai dengan program Pak Kemendes PDTT yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) Desa.
“Jadi targetnya Desa tanpa kemiskinan. Desa tanpa stunting. Dan penanganan ketahanan pangan. Karena itu mohon difokuskan betul didalam 3 hal itu dan itu dilakukan secara simultan. Contoh Padat Karya Dana Desa itu bisa digunakan sekaligus untuk menangani kemiskinan. Misalnya yang jadi garapan jangan yang infrastruktur saja apalagi kalau itu dibikin gapura tidak terlalu tepat. Misalnya kalau disini belum punya jamban pakai ajalah untuk membikin jamban dikerjakan oleh warga sendiri sehingga warga dapat upah dan itu diambil dari keluarga miskin tadi.” Pungkasnya.
Wartawan: Fatkhul Muanam