Tabloid_PresisiInd, NGAWI I, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menolak rencana impor beras sebanyak satu juta ton terus bergulir, Bendiel Sumarno aktifis pegiat pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan Kabupaten Ngawi juga menolak impor beras.
Bendiel panggilan sehari-harinya Sumarno saat dihubungi lewat whatshaap mengatakan, rencana pemerintah untuk impor beras yang masih berupa wacana saja sudah mengganggu harga jual gabah ditingkat bawah.
“Kami sangat sepakat dengan Kyai Said Ketua PBNU dengan menolak rencana Pemerintah untuk impor beras, rencana impor saja sudah mengganggu harga jual gabah apalagi benar-benar impor, pasti harga gabah lebih murah lagi,”terangnya.
Lebih lanjut Ia menambahkan, saat ini petani masih belum bisa keluar dari kesulitan memenuhi kebutuhan pupuk karena terjadinya pengurangan pupuk bersubsidi sampai 50%.
“Dengan adanya kebijakan tahun 2020 yaitu pengurangan pupuk bersubsidi harus di selesaikan lebih dulu dampak dari kebijakan tersebut, pemerintah jangan malah menambahi beban masalah dengan kebijakan impor beras,”Pungkasnya.
Wartawan: Abdul Ghofar