Ming, 08 Des 2024

Bakesbangpol Ngawi Sosialisasikan Wasbang Melalui Pagelaran Wayang Kulit

TABLOID_PRESSIND, NGAWI I Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Ngawi kerjasama dengan pelaku Seni sosialisasikan Wawasan Kebangsaan (Wasbang).

Seperti diketahui, dinilai mudah diterima masyarakat pembumian nilai-nilai wawasan kebangsaan dengan memperkuat ketahanan budaya melalui pagelaran wayang kulit berlangsung di Balai Desa Dawung, Jogorogo, Ngawi.

Melalui rekaman cellular Wakil Bupati Ngawi Dwi Riyanto Jatmiko mengatakan, Bentuk dari penjajahan yang dikatakan Pak Kajari, tidak hanya masalah penjajahan di bidang militer saja itu tidak, yang paling kita antisipasi justru malah penjajahan di bidang non fisik.

“Contoh salah satunya di bidang budaya, karena sebetulnya jatidiri kita sebagai bangsa indonesia yang bentuknya sudah kita akui, salah satu wujudnya adalah Pancasila, NKRI, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika,” ujarnya.

Antok sapaan akrabnya menjelaskan, Pancasila itu jatidiri bangsa kita, yang diambil dari seluruh nilai-nilai luhur dari sabang sampai merauke. Bentuknya, nilai-nilai budayanya, tradisinya, gotong royongnya.

“Benteng yang paling ampuh kita semua yang nanti kalau kita tidak menyadari salah satunya adalah bentuk penjajahan di bidang budaya,” bebernya.

Antok menegaskan, Jadi kalau sudah bidang budaya itu dijajah, artinya jatidiri kita sudah tidak dikenal lagi. Misal warga Desa Dawung ini tradisinya apa, jatidiri warga Desa Dawung ini apa sehingga masing-masing mempunyai ciri khas.

“Itu yang terpenting yang harus kita pertahankan. Maka pada malam hari ini salah satu implementasinya adalah kerjasamanya dengan teman-teman seniman, seniwati yang ada di Kabupaten Ngawi ngawi yang bagaimana kita memiliki rasa nasionalisme.” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Ngawi Kusumahadi Widjajanto kepada Kantor Berita presisiindonesia.com mengatakan, Kemarin yang disampaikan oleh Pak Wabup terkait penjajahan itu tidak berupa fisik, kadang mereka menyerang melalui budaya. Sehingga identitas diri kita terletak ada di budaya itu.

“Perlu juga menjelaskan kenapa itu sebuah wayang salah satunya, pembumian wawasan kebangsaan itu tentu kita tahu bahwa wawasan kebangsaan itu erat hubungannya dengan pembumian 4 pilar. Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” ujarnya. Senin 20/11/23.

Anto sapaan akrabnya menjelaskan, Di cerita wayang itu, banyak budi pekerti yang terletak di pagelaran wayang itu, saya kira itu juga linier dengan apa yang disebutkan didalam nilai-nilai pancasila.

“Kita merubah bentuk cara sosialisasi dari face to face yang kadang kaku, nah ini melalui pagelaran wayang diharapkan bisa lebih mengena pada masyarakat. Kita meniru di jamannya wali 9, oleh karena itu kita ambil wayang dalam pembumian wawasan kebangsaan.” pungkasnya.

Wartawan: Fatkhul Muanam

image_pdf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

*