PRESSINDO_NGAWI | Yayasan Baitul Maal (YBM)-BRILiaN, lembaga amal yang mengelola dana zakat, infak, dan sedekah dari para muzakki serta pegawai BRI yang beragama Islam, kembali hadir di pelosok negeri untuk memberi makna bagi Indonesia. YBM-BRILiaN secara konsisten meluncurkan program-program variatif yang berdampak langsung kepada masyarakat, termasuk di Kabupaten Ngawi. Acara peluncuran program ini dilaksanakan di Rumah Makan Balai Luohansung pada Selasa (8/9/2024)
Dalam acara peluncuran program dan pelatihan peserta yanga datang adalah penerima manfaat sebanyak 50 orang dari 5 kelompo, dengan narasumber Agus Dwi Santoso dari YBM-BRILiaN SBO Malang.
Donny Bagus Trianto, Kepala Unit BRI Ngrambe, yang mewakili Ketua YBM-BRILiaN Ngawi dalam sambutannya, menyampaikan bahwa program pendayagunaan zakat kali ini berupa bantuan stimulus modal, pendampingan, dan manajemen keuangan kepada lima kelompok Mustahik Income Generating Program (MIGP). Kelompok-kelompok ini tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Ngawi dengan total bantuan sebesar Rp430.445.000.
Berikut adalah lima kelompok penerima bantuan tersebut:
1. Kelompok Cabai Keterban, Desa Sekaralas, Kec. Widodaren sebesar Rp76.600.000,-
2. Kelompok Lele Japritan 1, Desa Kauman, Kec. Sine sebesar Rp79.600.000,-
3. Kelompok Tempe Kedungprawan, Desa Gendingan, Kec. Widodaren sebesar Rp83.480.000,-
4. Kelompok Bawang Merah, Desa Setono, Kec. Ngrambe sebesar Rp91.925.000,-
5. Kelompok Jagung Maju Jaya, Desa Sine, Kec. Sine sebesar Rp98.840.000,-
Donny menyampaikan harapan agar program ini dapat meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat fakir miskin di Ngawi. “YBM-BRILiaN hadir untuk memberikan manfaat kepada sesama serta berikhtiar merubah posisi mustahik menjadi muzakki,” ujarnya.
Ia menambahkan, Semoga program-program yang diluncurkan hari ini bisa membawa dampak positif bagi kemajuan Kabupaten Ngawi serta membawa keberkahan bagi kita semua.
“Acara ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menggerakkan perekonomian lokal serta membantu masyarakat mustahik untuk mencapai kemandirian ekonomi.” Pungkasnya
Wartawan: Abdul Ghofar Editor: A Febri TH