TABLOID_PRESSIND, NGAWI I Persoalan sampah sampai hari belum selesai, adanya program yang jelas dibutuhkan sehingga mampu menyelesaikan adanya tumpukan sampah baik di TPS maupun di TPA.
Direktur Eksekutif P3L Ngawi Abdul Ghofar saat di temui oleh awak media mengatakan, persoalan sampah itu masalah bersama sehingga perlu adanya kerjasama antar lembaga dan juga dengan masyarakat.
“Pemerintah harus kreatif dalam menyelesaikan persoalan sampah tidak hanya menghandalkan pasukan kuning, semua sampah masuk di TPA”terangnya. Selasa, (24/05/2022).
Ghofar panggilan sehari-hari Pengurus Pusat Ormas Oi menambahkan, banyaknya program yang dibuat oleh pemerintah pusat sampai hari ini belum diambil oleh pemda Ngawi kecuali Bank Sampah yg dimana dalam kenyataannya juga tidak jelas, Adiwiyata unk sekolah, eco pesantren, TPS 3R, TPST, dan masih banyak lagi guna menyelesaikan sampah organik salah satunya menggunakkan budidaya maggot.
“Banyak inovasi yang bisa dilakukan oleh pemda bekerjasama dengan kelompok masyarakat yang peduli dengan sampah, pemda cukup menganggarkan maka akan jalan prosesnya,” bebernya.
“Seperti yang kita ketahui sampah selain organik selesai di para pengungut sampah/tukang rosok, sampah B3 diselesai oleh perusahaan, sedangkan sampah organik yang jumlahnya hampir 60% jumlah sampahnya belum ada penanganan yang serius, oleh karena itu mari kita serius menggarap sampah organik menjadi pakan alternatif dan juga menjadi nutrisi tumbuhan” pungkas Pengurus IKAPMII Ngawi.
Wartawan: Kandim