Sab, 21 Sep 2024

Merawat Budaya Bangsa,Menteri BUMN Lakukan Kunker Di Ngawi

TABLOID_PRESSIND, NGAWI I Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Ngawi dalam rangka dialog budaya bertema “Merawat Budaya Bangsa” yang berlangsung di Kepatihan Lama, Jl Patiunus Kelurahan Ketanggi Kecamatan Ngawi Kota. Sabtu (05/02/2022)

Kedatangan Menteri BUMN RI disambut hangat oleh Wabup Ngawi Dwi Rianto Jatmiko didampingi Forkopimda, Jajaran Aparat Penegak Hukum Ngawi dan Pelaku Seni Guyub Seniman Mataraman Pimpinan Cak Yudho Bakiak Kabupaten Ngawi.

“Malam ini saya ingin menyampaikan beberapa hal, mengenai budaya kami sangat menyadari tentang BUMN bahwa kekuatan BUMN itu merupakan sepertiga ekonomi nasional karena itu kita juga melihat dan mendata bagaimana kita memperbaiki pariwisata indonesia, kita kadang-kadang selalu terjebak bahwa wisata itu adalah asing padahal sebelum Covid pun menyatakan bahwa 72 persen industri wisata Indonesia adalah wisata domestik, 28 persen wisata asing. Ketika Covid wisata asing turun 75 persen dan wisata lokal hanya turun 30 persen. artinya apa? sama ketika saya mengkritisi Garuda untuk apa  Garuda terbang keluar negeri terus padahal didalam negeri kita punya kekuatan, daripada kita memikirkan domestik internasional kita lebih baik fokus membangun domestik. daripada jalur internasional tapi lebih baik jalur domestik,” kata Mas Eto panggilan sehari-hari Erik Thohir dalam sambutannya.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri BUMN Republik Indonesia mengatakan, Nilai uang wisata domestik adalah 1400 triliun angka ini yang menggelitik kami di BUMN, sekarang kami mencari potensi, potensi bagaimana BUMN bekerja sama dengan pemerintahan daerah membangun infrastruktur untuk wisata lokal.

“Tentu hari ini saya ketahui bahwa tadi saya bilang sama Pak Wabup tadi saya masuk trotoar bahasa belanda itu trotoar, bagus saya bilang dan saya apresiasi bahwa ada inisiasi yang luar biasa dari pemerintah daerah untuk membangun yang namanya wisata lokal jadi pak dengan tangan terbuka nanti kapan diundang ke Jakarta kita lihat apa potensi yang bisa dibangun disekitar sini kerjasama pemerintah daerah dengan BUMN dan kami punya pengalaman,” ujarnya

Lanjut Mas Eto, Borobudur itu BUMN yang mengelola, kemarin alhamdulilah TMII Indonesia pun diminta BUMN yang mengelola tinggal bagaimana kita merajut kekuatan yang ada menjadi sebuah kekuatan bersama, apakah disini apakah nanti di tempat Benteng Van Den Bosch ini saya rasa daripada kita membangun terpisah-pisah lebih baik kita membangun disatu titik.

Menteri BUMN Erik Thohir saat memberi sambutan dalam kunjungan kerja di Ngawi

“Lalu apa hubungannya dengan budaya kalau kita punya lokomotif besar banyak yang datang budayanya akan di aktifkan tidak mungkin tidak ada tempat fasilitas yang baik, orang mau datang menonton budaya. Jadi mohon kesabaran bahwa memang Ngawi diperlukan sebagai sebuah tempat supaya banyak orang datang, ketika banyak orang datang budaya pun akan dipertontonkan,” bebernya

Menurutnya, Ini memang sebuah keterikatan tidak bisa kita mengangkat budaya tanpa dilihat orang juga, saya berharap tentu dengan pembangunan tadi yang namanya komplek wisata apapun namanya itu justru nanti membangkitkan daripada budaya yang ada di Ngawi, yang kedua UMKM sendiri akan bangkit kalau ada yang datang.

“Kalau tidak ada yang datang ke Ngawi itu akan sepi juga itulah kenapa kita merajut ekosistem ini menjadi satu kesatuan supaya ada daya tarik. ingat. Bali yang sudah luar biasa itu sekarang tersaingi dengan Thailand dan Malaysia  karena itu kami di Bali membangun lagi sebuah pariwisata baru yang namanya kawasan ekonomi kesehatan karena dua juta masyarakat Indonesia berobat keluar negeri menghamburkan uang sebanyak 97 triliun, daripada keluar negeri kita bangun kawasan wisata untuk kesehatan,”

Jadi dengan segala kerendahan hati tetap optimis tentu saya hadir kesini jauh-jauh tidak mungkin main-main, Insha allah nanti saya undang bapak ke Jakarta kita coba lihat apa kekuatan Ngawi yang bisa dibangun dan tentu nanti dari tokoh-tokoh budaya yang insha allah saya janji kita perbaiki. tentu pada kesempatan ini juga saya berharap tetap UMKM harus terus dibangun apalagi Bapak Presiden jelas sangat mendorong yang namanya pembiayaan UMKM.

“Nomer satu yang namanya pariwisata kebudayaan coba kita bangun yang kedua tentu yang penting juga bagaimana UMKM dengan dampak pembukaan lapangan kerja terus kita tingkatkan.” pungkasnya.

Ditempat yang sama Ketua GSM Ngawi Cak Yudho Bakiak mengatakan, saya mewakili dari seniman Kabupaten Ngawi mengucapkan terima kasih sekali, terima kasih yang tak terhingga kepada Mas Eto atau Bapak Mentri BUMN Republik Indonesia disela-sela kesibukan beliau yang sangat padat telah meluangkan waktu menyempatkan diri untuk memenuhi undangan kami dari seniman seniwati Kabupaten Ngawi mathur nuwhon sanget kepada Mas Eto (Erick Thohir).

“Mohon izin menyampaikan bapak Erick Thohir bahwa malam hari ini yang kita undang 99,99 persen seniman seniwati pelaku seni, pekerja seni dan budayawan yang ada di Kabupaten Ngawi, jadi mengingat bahwa seni dan budaya, seni itu adalah jati diri bangsa, budaya itu adalah identitas dari suatu bangsa maka sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang menjunjung tinggi seni dan budayanya,” kata Ketua GSM Ngawi Cak Yudho B dalam sambutannya.

Cak Yudho B berharap, kami dari seniman seniwati dari Kabupaten Ngawi dengan kehadiran Mas Eto yang malam ini rawuh di Kabupaten Ngawi bisa membawa angin segar umumnya di Kabupaten Ngawi dan khususnya untuk pekerja seni, pelaku seniman dan budayawan yang ada di Kabupaten Ngawi.

“Kita ketahui bersama bahwa Bapak Erick Thohir ini adalah salah satu orang terdekat dari Presiden jadi kenal orang dalam maka bisa nanti disampaikan ke Pemerintah Pusat atau mungkin Kementrian terkait untuk mendorong supaya disini Pak Rumah Kepatihan adalah salah satu Cagar Budaya dan harapan kami di Kabupaten Ngawi ada Gedung Kesenian yang refresentatif yang bisa digunakan untuk outdor / indor dan nantinya bisa menjadi pusat untuk pelestarian dan pengembangan seni yang ada di Kabupaten Ngawi,” ujarnya.

Lebih lanjut sapaan akrab Cak Yudho mengatakan, Harapan kami Bapak Erick bisa mengintruksikan BUMN atau BUMD yang ada di Daerah mungkin bisa kerjasama dengan palaku seni atau seniman, “CSR BUMN digunakan untuk kegiatan seni disamping kegiatan yang lain”pungkasnya.

Wartaeawan: Fatkhul Muanam

image_pdf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

*