PRESSINDO_NGAWI | Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Ngawi melalui Bidang Sosial, Politik dan Analisis Kebijakan Publik menggelar Road to Konfercab ke-XIV dengan tema “Menatap Masa Depan Ngawi: Agraris atau Industri?”. Acara yang dihadiri oleh Calon Bupati dan Wakil Bupati Ngawi, Oni Anwar Harsono dan Dwi Rianto Jatmiko, ini bertujuan untuk menyerap aspirasi kader Ansor terkait pembangunan Kabupaten Ngawi, bertempat di Notosuman Restoran Watualang Ngawi, Kamis (07/11/2024).
Hadir dalam acara tersebut jajaran Pengurus PC GP Ansor, LBH Ansor, BAANAR, MDS, Satkorcab Banser, dan perwakilan dari 19 PAC GP Ansor se-Kabupaten Ngawi.
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Ngawi, Husaini Amar, menyampaikan bahwa acara ini menghasilkan 9 rekomendasi yang diberi nama “9 Amanah Ansor” untuk Calon Bupati dan Wakil Bupati Ngawi. “Sembilan rekomendasi ini bertujuan untuk mewujudkan Ngawi yang lebih baik dan sejahtera bagi seluruh masyarakat,” ungkap Husaini kepada presisiIndonesia.com.
Ketua Panitia, M. Syahirul Alim, menambahkan bahwa 9 Amanah Ansor tersebut merupakan hasil diskusi dan aspirasi dari kader Ansor di seluruh Kabupaten Ngawi.
Berikut 9 Amanah Ansor untuk Calon Bupati dan Wakil Bupati Ngawi:
* Perluasan lapangan kerja multi sektor.
* Peningkatan pembangunan daerah berbasis komunitas.
* Peningkatan dan pengembangan keterampilan pemuda usia produktif.
* Menindaklanjuti UU Pesantren di tingkat Kabupaten.
* Membuka kembali peran serta masyarakat dalam ruang-ruang konsultasi publik.
* Selektif dalam lisensi perizinan tambang dan atau segala bentuk eksplorasi SDA Kabupaten Ngawi.
* Aktualisasi diri Kabupaten Ngawi sebagai Kabupaten Agraris sebagai salah satu Lumbung Pangan Nasional.
* Pembenahan tata kelola hasil pertanian, terutama padi agar petani mendapat nilai tambah.
* Fasilitasi secara utuh bentuk tradisi dan budaya serta kearifan lokal sebagai penopang UMKM dan Industri Kreatif Masyarakat.
Dengan diserahkannya 9 Amanah Ansor ini, diharapkan Calon Bupati dan Wakil Bupati Ngawi terpilih dapat menjadikan rekomendasi tersebut sebagai acuan dalam menjalankan roda pemerintahan dan mewujudkan Ngawi yang lebih baik.
Wartawan: Abdul Ghofar Editor: A Febri TH
9 baiklah rekomendasi itu utk 5 tahun ke depan. Namun mungkin anshor tdk melihat bahwa,calon bupati ini meninggalkan luka yg mendalam terhadap para asatidz dan para kyai SE kab ngawi,yg di panggil Kejaksaan sampai bulan Oktober kemarin. Di tambah BOSDA 2024 terancam tdk cair,karena ulah koruptor.
Dipilihkan klo demikian calon tersebut…