PRESSINDO_ NGAWI | Stabilitas harga pangan di pasar merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat guna melangsungkan kehidupan sehari-hari. Untuk itu pemerintah kabupaten Ngawi melalui Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP) dalam mengantisipasi terjadinya inflasi harga pangan dipasaran, menggelar gerakan pangan murah untuk masyarakat umum. (27/08/2024)
Kegiatan yang diselenggarakan diarea Alon-Alon Ngawi, melibatkan dari berbagai kelompok masyarakat penyedia komoditas pangan yang ada di Ngawi ,mulai dari kelompok tani penghasil beras, kelompok tani penghasil gula, kelompok tani sayur mayur, peternak telur, peternak ikan dan buah-buahan, untuk menjajakan semua kebutuhan pokok bagi masyarakat sehari-hari.
Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono dalam menandai pembukaan dimulainya pelaksanaan kegiatan gerakan pangan murah, beliau menyampaikan, sebagai barometer untuk melihat situasi keadaan pangan dipasaran bisa dilihat dari kegiatan gerakan pasar murah saat ini.
“kalau antusias warga tidak terlalu berjubel untuk belanja kebutuhan yang dibutuhkan berarti situasi pangan yang ada di Ngawi saat ini stabil atau terjaga kondisinya. mulai dari harganya, suplai barangnya, semua tercukupi dan kondusif. Tapi kalau terlihat antusias warga sampai berjubel atau desak-desakan berarti dipasaran soal harga bahkan pendistribusian lancar dan aman.” Bebernya.
Disisi lain Supardi selaku kepala DKPP kabupaten Ngawi mengatakan, dari kegiatan yang saat ini dilakukan, bertujuan untuk menjaga kestabilan harga pangan yang ada di kabupaten Ngawi khususnya soal keberadaan pangan lokal yang ada saat ini.
“Kegiatan pasar murah dari tim DKPP membuat pedoman harga jual selisih dengan harga pasar mulai dari dua ribu rupiah hingga empat ribu rupiah per barang kebutuhan. Sehingga bisa memberi sedikit keringan bagi warga yang belanja disini.” Jelasnya.
Supardi berharap dengan diselenggarakan gerakan ini agar situasi kondisi pangan yang ada di Ngawi selalu terjaga dan berjalan aman. “Bagaimana mulai dari harga pasaran, suplai barangnya sehingga tidak terjadi gejolak mahalnya harga dimasyarakat khususnya mengenai permasalahan soal pangan yang ada ditingkat lokal.” Pungkasnya.
Wartawan: Kandim Editor: A Febri TH