Sen, 22 Sep 2025

DINKES NGAWI: KESEHATAN JIWA LANSIA SAMA PENTING DENGAN KESEHATAN FISIK

dr.Yodono Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi (memegang mik) Saat memberikan arahan kepada peserta evaluasi (foto: dok)

PRESSINDO_NGAWI | Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi menggelar evaluasi pelayanan kesehatan bagi lanjut usia (lansia) dengan fokus penguatan layanan kesehatan jiwa. Kegiatan ini berlangsung, Selasa 26/8, di Notosuman Hall, Jalan Ngawi–Solo KM 4, Watualang, Ngawi.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan UKM dan UKP Dinkes Ngawi, Retno Dewi Sulistyorini, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan lansia sekaligus mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Lansia di daerah.

“Jumlah penduduk lansia terus meningkat, sehingga tantangan kesehatannya juga semakin kompleks, tidak hanya fisik tetapi juga psikologis. Melalui evaluasi ini, kami berharap pelayanan kesehatan jiwa pada lansia bisa lebih optimal,” ujar Retno.

para peserta antusias mengikuti evaluasi layanan lansia, berasal dari perwakilan puskesmas se-kabupaten ngawi (foto:dok)
para peserta antusias mengikuti evaluasi layanan lansia, berasal dari perwakilan puskesmas se-kabupaten ngawi (foto:dok)

Sementara itu, narasumber acara, Ayu Wulansari, menekankan pentingnya deteksi dini gangguan mental pada lansia, seperti depresi, kecemasan, atau demensia.

“Kesehatan jiwa yang baik dapat memperpanjang kemandirian lansia dalam aktivitas sehari-hari. Jika kondisi mental terjaga, otomatis kesehatan fisik mereka juga lebih stabil,” jelas Ayu.

Acara tersebut diikuti pelaksana program kesehatan lansia dari seluruh puskesmas di Ngawi, bidan desa, pemegang program kesehatan jiwa, serta perwakilan Forum Kabupaten Sehat.

Dinkes Ngawi mencatat capaian SPM pelayanan lansia pada 2025 masih berada di angka 61,56 persen dari 24 puskesmas, dengan variasi tertinggi 79,70 persen dan terendah 42,28 persen. Karena itu, evaluasi ini menjadi momentum untuk memperkuat strategi layanan, termasuk skrining jiwa rutin bagi lansia.

“Lansia yang sehat secara mental akan lebih mandiri dan kualitas hidupnya terjaga. Kami ingin pelayanan kesehatan tidak hanya fokus fisik, tetapi juga memperhatikan sisi psikologis” tambah Retno.

Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi, analisa situasi, serta perumusan strategi penguatan program lansia di Kabupaten Ngawi.

Wartawan: Fatkhul Mu'anam
Editor: Ardian Febri TH
image_pdf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

*