PRESSSINDO_NGAWI | Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai program yang mendorong petani beralih dari pertanian konvensional berbasis kimia ke sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan. Dengan dukungan Dinas Pertanian dan berbagai pihak, bupati mendorong transformasi sektor pertanian agar mampu menghasilkan pangan sehat, menjaga kelestarian tanah, dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Bupati Ony Anwar Harsono menegaskan bahwa pertanian organik bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan untuk menjawab tantangan masa depan. “Kabupaten Ngawi memiliki potensi lahan yang luas dan subur. Sudah saatnya kita manfaatkan secara bijak dan berkelanjutan, demi generasi mendatang,” ujarnya dalam salah satu kegiatan sosialisasi pertanian ramah lingkungan. Menurutnya, pengurangan ketergantungan pada pupuk dan pestisida kimia akan memberi dampak positif pada kualitas tanah dan kesehatan masyarakat.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi, Supriadi, menambahkan bahwa target konkret telah ditetapkan untuk mendukung komitmen tersebut. “Tahun 2025, sebanyak 25000 hektar dari total luas lahan pertanian di Ngawi akan menerapkan pola tanam organik,” ujarnya. Selasa (01/06/2025)
Untuk mencapai target itu, pihaknya terus melakukan pendampingan intensif, menyediakan bibit unggul organik, serta membuka akses pasar bagi produk hasil pertanian organik.
Sebagai salah satu daerah penyangga pangan utama di Jawa Timur, Kabupaten Ngawi mencatatkan prestasi membanggakan dengan menjadi kabupaten dengan pemasukan sektor pertanian tertinggi kedua di provinsi ini. Capaian ini memperkuat komitmen pemerintah daerah untuk terus mendorong pertanian yang tidak hanya produktif, tetapi juga berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Wartawan: Abdul Ghofar Editor: A Febri TH
